Salam Energize,
Totalitas adalah mendedikasikan seluruh potensi dan kemampuan yang dimilikinya untuk mewujudkan yang terbaik. (The Telkom Way)
Video berikut ini memberi pemahaman praktis Mengapa Totalitas itu penting ? Mari kita saksikan video berikut ini
Totalitas itu ibarat pendaki gunung yang mendedikasikan seluruh potensi dan kemampuannya untuk mencapai puncak tertinggi.
Why : Mengapa Totalitas itu Penting ? Totalitas itu penting agar energi yang keluar baik secara personal maupun secara korporasi menjadi maksimal dan terarah pada tujuan dan sasaran yang mau dicapai.
How : Bagaimana mencapainya ?
1. Calling. Memiliki dasar keyakinan panggilan berkarya yang agung dan mulia yang didorong oleh motivasi dari dalam diri sendiri.
2. Go to Next Level. Seperti karakter pendaki gunung, setelah berhasil mendaki puncak yang disasar, di puncak itu bersama tim akan membangkitkan keinginan mendaki gunung berikutnya yang lebih tinggi lagi. Mereka akan berkata “Let’s Go To Next Level”
3. Legacy. Kegembiraan para pendaki gunung adalah menancapkan bendera merah putih dipuncak gunung yang baru berhasil ditaklukkan sebagai warisan, jejak dan tanda bahwa gunung ini sudah ditaklukkan dan tidak menjadi simbol tantangan lagi.
5 Tantangan Membangun Totalitas Tim :
1. Saling percaya dan bisa dipercaya. Bila kita menyimak suatu syair lagu: “Bila kita saling percaya dan bekerjasama. Dalam s’mangat dan ketekunan, dan kita bersatu....” hati kita, jiwa kita seperti tersentuh. Ada tiga hal pokok yang harus bersinergi satu sama lain. Tumbuhnya rasa saling percaya hendaknya dipupuk dengan bekerjasama. Pihak-pihak yang mengharapkan tumbuhnya rasa saling percaya tersebut harus berusaha mewujudkan dalam ketekunan, dan semua itu membutuhkan persatuan. Begitu siklus rasa saling percaya itu tumbuh dan berkembang.
2. Kerjasama dengan sesama dan pemimpin. Membangun sebuah kerjasama dengan sesama dan pemimpin menjadi sebuah tim yang solid adalah hal yang wajib dan sangat penting dilakukan, karena keberhasilan sebuah perusahaan bergantung pada kerjasama tim yang solid. Kerjasama tim di dalam perusahaan bukan hanya dibangun pada satu divisi saja tetapi harus dibangun antar sesama divisi yang saling berkolaborasi sehingga sebuah kegiatan operasional dapat dilakukan dengan baik. Bayangkan jika sebuah kegiatan operasional perusahaan tidak berjalan karena tidak adanya kerjasama yang baik antar divisi perusahaan, tentu saja perusahaan akan menderita kerugian yang begitu besar.
3. Persiapan dan perencanaan yang matang. Secara statistik hampir seluruh kegagalan bisnis kecil dan menengah disebabkan karena tidak adanya atau kurang efektifnya perencanaan bisnis yang di buat. Asumsi-asumsi seperti kapasitas produksi, tingkat utilisasi produksi, proyeksi kenaikan harga dan biaya dan aspek lainnya dalam perencanaan bisnis haruslah menggambarkan secara akurat realitas pasar atau praktek yang ada dalam suatu industri. Sistematika perhitungan dan proyeksi pendapatan dan biaya harus dibuat secara tepat sehingga membantu menghitung secara akurat kebutuhan modal investasi dan modal kerja termasuk struktur biaya untuk persiapan awal, tahap percobaan, produksi secara komersial, inventori, distribusi, pemasaran, administrasi, sumber daya manusia dan juga komponen pendapatan usaha yang terdiri dari pendapatan inti dan tambahan. Pemahaman yang baik atas hal ini juga akan membantu calon entrepreneur untuk dapat mengindentifikasi potensi resiko bisnis, manajemen dan keuangan dan membuat langkah-langkah pengendalian untuk dapat menghindari setiap resiko tersebut.
4. Mentalitas yang kuat untuk menghadapi rintangan dan tantangan. Ada pepatah dalam filsafat kuno Stoicisme, "Tidak ada yang baik atau buruk, hanya ada persepsi," yang kemudian bergema seiring terkenalnya Shakespeare, "Tidak ada yang baik atau buruk, tapi berpikir membuatnya begitu." Cara kita memandang situasi memiliki kekuatan yang luar biasa untuk membantu atau merugikan kita. Begitu sering, kita bereaksi secara emosional dan penilaian negatif. Kunci pertama untuk mengatasi tantangan ini adalah untuk melihat hal-hal secara objektif. Mentalitas yang kuat untuk menghadapi rintangan dan tantangan ditentukan oleh tiga hal: persepsi, tindakan, dan kemauan.
5. Menemukan hadiah yang tidak ternilai, mungkin tidak berwujud. Sebuah hadiah yang indah dan tak ternilai, tidak selalu harus berupa barang mewah atau yang dapat dinilai dengan uang, namun sesuatu yang berasal dari hati yang tulus. Misalnya,
- Hadiah waktu. Salah satu hadiah terbesar yang bisa di berikan kepada seseorang adalah waktu Anda. Berikanlah waktu untuk mendengarnya bercerita, mendengarkan keluh kesahnya, impian-impiannya ataupun pengalaman hidupnya. Berikanlah telinga Anda, hati Anda, dan juga kasih yang tulus untuknya.
- Hadiah pujian. Pujian dapat membangkitkan semangat dan membantu seseorang mencapai kemaksimalan hidup. Berikanlah dengan murah hati kepada orang-orang yang Anda kenal setiap hari.
- Hadiah kasih sayang. Banyak orang yang haus akan kasih, tunjukkan kasih sayang yang tulus kepada keluarga, sahabat, rekan kerja bahkan orang asing. Anda bisa ungkapkan dengan sebuah pelukan kepada pasangan Anda, sebuah jabat tangan hangat kepada rekan kerja, ataupun sebuah senyuman kepada seseorang yang belum Anda kenal.
- Hadiah doa. Ini adalah sebuah hadiah yang sangat murni dan mahal, karena yang tahu hanyalah Anda dan Tuhan. Walau orang yang Anda doakan tidak tahu, namun hal itu akan berdampak bagi hidupnya. Bahkan, Anda pun akan menerima berkat atas setiap doa-doa yang Anda panjatkan bagi orang lain.
Learning Point : Pembelajaran apa yang diharapkan dari Totalitas ini ? Dengan Totalitas yang tulus dan ikhlas, diharapkan memiliki keyakinan dan philosopy to be the best untuk membangun semangat always the best. JHM
Artikel Terkait : Solid http://jhmanurung.blogspot.com/2015/03/solid.html
Artikel Terkait : Solid http://jhmanurung.blogspot.com/2015/03/solid.html
Tidak ada komentar:
Posting Komentar