Rabu, 14 Januari 2015

MKT20 GE MatrixMcKinsey Matrix

SALAM SOLID, 

Bagaimana portofolio bisnis di analisa ? Bagaimana strategi di formulasi ? Bagaimana memformulasi GE Matrix ? Bagaimana penerapannya ? Silakan klik video ini !!!





Introduction
Seorang Bapak akan mendorong anaknya melampaui bakat dan talentanya. Sebaliknya akan menggendong dan membimbing anaknya yang lain sesuai kemampuannya. Seperti itulah sebuah perusahaan mengelola portofolio bisnis, sebagai dasar bagaimana  memprioritaskan investasi di antara unit-unit bisnisnya ? Hal ini dilakukan konsultan Mckinsey pada perusahaaan General Electric (GE) pada tahun 1970-an untuk mengelola ratusan produknya dari puluhan portofolio bisnisnya.

Strategi Formulasi

Jika diamati pada strategi formulasi, disini ada 3 level strategy yaitu Corporate strategy di level korporasi, Business Strategy dilevel Divisi atau unit bisnis dan Fungtional Strategy di level fungsi atau departemen. GE-Mckinsey Matrix berada di Corporate Strategy yang bertujuan mengelola portofolio bisnis dan disebut juga Portofolio Strategy.

GE/McKinsey Matrix

Faktor Daya Tarik Pasar
Sumbu X menggambarkan Daya tarik Industri yang menunjukkan seberapa menariknya  atau mudahnya bagi perusahaan untuk bersaing di pasar untuk mendapatkan keuntungan. Semakin menguntungkan industri tersebut maka semakin menarik. Ketika mengevaluasi daya tarik industri, analis harus melihat bagaimana sebuah industri akan berubah dalam jangka panjang, karena investasi yang dibutuhkan untuk produk biasanya membutuhkan komitmen jangka panjang. Faktornya antara lain :
- Ukuran pasar
- Tingkat pertumbuhan pasar
- Profitabilitas Pasar
- Tren Harga
- Intensitas  persaingan
- Secara keseluruhan risiko kembali di industri
- Kesempatan untuk membedakan produk dan jasa
- Variabilitas permintaan
- Segmentasi
- Struktur Distribusi

Faktor Kekuatan berkompetisi
Sumbu Y menunjukkan kemampuan berkompetisi atau posisi di pasar kompetisi. Ini  menggambarkan seberapa kuat unit bisnis tertentu bersaing terhadap para pesaingnya. Dengan kata lain, apakah sebuah unit bisnis memiliki keunggulan kompetitif yang berkelanjutan. Jika perusahaan memiliki keunggulan kompetitif yang berkelanjutan, pertanyaan berikutnya adalah: "Untuk berapa lama keunggulan tersebut akan dipertahankan?" Faktornya antara lain :
- Kekuatan aset dan kompetensi
- Kekuatan merek relatif terhadap pesaing
- Pangsa pasar
- Pertumbuhan pangsa pasar
- Loyalitas Pelanggan
- Struktur posisi biaya relatif terhadap pesaing
- Margin keuntungan relatif terhadap pesaing
- Kekuatan Distribusi dan kapasitas produksi
- Rekaman teknologi atau inovasi lainnya
- Akses ke investasi keuangan dan lainnya

Langkah langkah penerapan ?
Langkah 1. Tentukan daya tarik industri masing-masing unit bisnis
• Identifikasi faktor  yang relevan mempengaruhi daya tarik industri
• Pilih bobot. Bobot menunjukkan seberapa penting faktor tersebut. 0,01 (tidak penting) hingga 1,0 (sangat penting) . Jumlah dari semua bobot harus sama dengan 1,0.
• Beri nilai atau rating untuk setiap faktor. Nilai '1' menunjukkan daya tarik industri rendah dan '5‘  daya tarik industri yang tinggi. 
• Hitung skor yaitu bobot dikali nilai dan hitung total skor. Total skor memungkinkan membandingkan daya tarik industri untuk setiap unit bisnis. 

Langkah 2. Tentukan kekuatan kompetitif masing-masing unit bisnis, dan lakukan seperti langkah 1 diatas

Langkah 3. Plot dalam Matriks 

Langkah 4 : Analisa Informasi
Unit Bisnis 1 di  koordinat (3.35, 1.96) berada di kotak Invest/Grow.  
Perusahaan harus berinvestasi ke dalam unit bisnis ini, karena mereka menjanjikan keuntungan tinggi di masa depan. Unit bisnis ini akan membutuhkan banyak modal karena mereka akan beroperasi di industri yang berkembang dan harus mempertahankan atau meningkatkan pangsa pasar mereka. Hal ini penting untuk menyediakan sebanyak mungkin sumber daya untuk meningkatkan level kemampuan berkompetisi dimasa depan, sehingga tidak akan ada kendala bagi untit bisnis untuk tumbuh. Investasi harus disediakan untuk R & D, periklanan, akuisisi dan meningkatkan kapasitas produksi untuk memenuhi permintaan di masa depan.

Unit Bisnis 2 di  koordinat (3.06, 2.74 ) berada di kotak Selective Investment. Perusahaan harus berinvestasi dalam  unit bisnis ini secara selektif. Berinvestasi hanya jika memiliki sumber daya yang cukup. Investasi unit bisnis ini dilakukan ketika diyakini  (karena banyak ketidakpastian pada  bisnis ini) akan bertumbuh dan memberi keuntungan di masa depan. 

Unit Bisnis 3 di  koordinat (1.57, 2.24 ) berada di kotak Harvest/Divest. Apa yang harus perusahaan lakukan dengan unit-unit bisnis ini? 
Pertama, jika unit bisnis menghasilkan uang surplus, perusahaan harus berinvestasi  hanya cukup untuk menjaga mereka beroperasi dan mengumpulkan semua uang yang dihasilkan olehnya. Dengan kata lain, hal itu layak untuk berinvestasi dalam bisnis selama tidak melebihi kas yang dihasilkan dari itu.
Kedua, unit bisnis yang hanya membuat kerugian harus didivestasi. Jika itu tidak mungkin dan tidak ada cara untuk mengubah kerugian menjadi keuntungan, perusahaan harus melikuidasi unit bisnis.

Unit Bisnis 4 di  koordinat (3.72, 3.56) berada di kotak Invest/Grow.  
Seperti  pada unit bisnis-1, Perusahaan  melihat bahwa unit bisnis 4 tidak hanya High Growth juga High Value. Motor utama pertumbuhan perusahaan. Disini perusahaan fokus  berinvestasi karena mereka menjanjikan keuntungan tertinggi di masa depan. Unit bisnis ini akan membutuhkan banyak modal karena mereka akan beroperasi di industri yang berkembang dan harus mempertahankan atau meningkatkan pangsa pasar mereka. 

Learning Point :
Demikian GE Matrix yang digunakan untuk memetakan dimana portofolio bisnis berada dan mau kemana nantinya. Selanjutnya  bagaimana strategi di dieksekusi dengan visi, misi dan arahan direksi. Dengan demikian perusahaan dapat fokus pada bisnis yang memberikan High Growth dan High Value

Referensi : http://www.strategicmanagementinsight.com/






2 komentar: